Pendidikan Islam pada hakekatnya merupakan aktivitas pendidikan yang dilakukan untuk mengejawantahkan nilai-nilai Islam. Pendidikan Islam juga dipahami sebagai sistem pendidikan yang dikembangkan dari dan disemangati atau dijiwai oleh ajaran dan nilai-nilai Islam. Subtansi dari pendidikan Islam adalah nilai-nilai Islam, yakni bagaimana nilai-nilai Islam menjadi dasar sistem dan aktivitas pendidikan dan pada saat yang bersamaan nilai-nilai itu terejawantahkan dalam keseluruhan aktivitas pendidikan itu.
Islam sebagai pandangan hidup yang mendasarkan nilai-nilai ilahiyah baik yang termuat dalam al-Qur’an maupun Sunnah Rasul, diyakini memiliki kebenaran mutlak yang bersifat transenden, universal dan eternal (abadi). Dari sekian banyak nilai yang terkandung dalam sumber ajaran Islam ini, nilai yang fundamental adalah nilai tauhid. Ismail Raji al-Rafuqi, menformulasikan bahwa kerangka Islam berarti memuat teori-teori, metode, prinsip dan tujuan tunduk pada esensi Islam yaitu Tauhid. Dengan demikian pendidikan Islam dalam bentuk sistem dan aktivitas penyelenggarannya harus mengacu pada nilai fundamental tersebut.
Nilai-nilai tersebut memberikan arah dan tujuan dalam proses pendidikan dan memberikan motivasi dalam aktivitas pendidikan. konsepsi tujuan pendidikan yang mendasarkan pada nilai Tauhid menurut an-Nahlawi disebut ”ahdafur Rabbani”, yakni tujuan yang bersifat ketuhanan yang seharunya menjadi dasar dalam kerangka berfikir, bertindak dan pandangan hidup dalam sistem dan aktivitas pendidikan.
Menurut Omar Muhammad Attoumy Asy Syaebani, tujuan pendidikan harus memenuhi syarat: (a) sifat yang bercorak ahlak dan agama, (b) menyeluruh, mencakup segala aspek pribadi pelajar dan aspek perkembangan dalam masyarakat, (c) sifat keseimbangan, (d) sifat realistik dan dapat dilaksanakan.
Sejalan dengan syarat tujuan pendidikan di atas, al-Abrasyi menyatakan bahwa tujuan pendidikan adalah mempersiapkan manusia supaya hidup dengan sempurnah dan bahagia, mencintai tanah air, tegap jasmaninya, sempurna budi pekertinya, teratur pikirannya, halus perasaannya, mahir dalam pekerjaannya, manis tutur katanya baik dengan lisan atau tulisan.
Makna dan tujuan pendidikan menurut Musthafa al-Maraghy terkandung dalam istilah al-tarbiyah, yang meliputi tarbiyat khalqiyat, yaitu penciptaan, pembinaan dan pengembangan jasmani peserta didik agar dapat dijadikan sarana bagi pengembangan jiwanya, tarbiyat diniyat tahzibiyat, yaitu pembinaan jiwa manusia dan kesempurnaannya melalui petunjuk wahyu ilahi. Dengan demikian pendidikan yang terkandung dalam al-tarbiyah mencakup berbagai kebutuhan manusia, baik kebutuhan dunia akherat, serta kebutuhan terhadap kelestarian diri sendiri, sesamanya, alam lingkungan dan relasinya dengan Tuhan.
Tags:
BERITA