Tugas Profesional Guru meliputi mendidik, melatih dan mengajar/membimbing serta meneliti (riset). Mendidik berarti meneruskan dan mengembangkan nilai-nilai hidup. Mengajar meneruskan dan mengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Melatih/Membimbing berarti mengembangkan keterampilan-keterampilan peserta didik. dan Meneliti untuk pengembangan kependidikan.
Guru sebagai tokoh kunci dalam bimbingan. hal ini karena Gurulah yang selalu berada dalam hubungan yang erat dengan siswa/i. Guru banyak mempunyai kesempatan untuk "mempelajari" siswanya, megawasi tingkah laku dan kegiatannya, serta meneliti segi-segi kesehatannya terutama kesehatan mentalnya.
Meskipun tugas utama Guru sama yaitu mengajar, mendidik dan melatih namun gaya mengajar seorang guru akan berbeda antara satu dengan yang lainnya. Gaya mengajar seorang guru sudah menjadi ciri khas masing-masing guru, tidak bisa dibuat-buat atau dipaksakan. Sifatnya alamiah atau natural.
Mengapa gaya mengajar seorang guru bersifat alamiah? ini bisa dimaklumi karena karakter seorang guru
juga berbeda. tidak ada karakter seseorang yang betul-betul sama dengan
yang lainnya emskipun latar belakang pendidikan sama. yang membedakan
adalah latar belakang keluarga, lingkungan sosial dan budaya serta pengalaman emperis masing-masing guru. termasuk karakter masing-masing guru yang berbeda.
Gaya mengajar boleh dikatakan semacam potensi untuk menggunakan strategi
mengajar. Gaya mengajar yang menyenangkan bukan saja untuk siswa namun
yang lebih penting lagi untuk guru itu sendiri. Gaya mengajar guru yang disenangi siswa, bisa jadi santai atau tidak selalu tegang dan senantiasa di selingi humor.
Santai bukan berati menganggap sepele proses pembelajaran dalam hal ini
adalah tidak terlalu tegang, bervariasi antara serius dan santai.
Mengajar mempunyai nada cepat dan lambat. ada kalanya serius dan ada
pula waktunya untuk menjalankan pembelajaran dengan santai.
di selingi humor bukan berarti seorang guru harus bertipikal pelawak
atau komedian. ada selingan yang bersifat humor namun tidak berlebihan.
kalau berlebihan akan membuat suasana kelas menjadi gaduh.
Pembelajaran/Siswa dikelas sebelah bisa terganggu. Selingan humor
bertujuan untuk menciptakan kesegaran pikiran bagi siswa maupun guru itu sendiri.
Gaya mengajar seorang guru ditandai dengan gaya berbahasa yang ditunjukan oleh seorang guru. Vokal jelas dan lancar dalam menyampaikan materi pemebelajaran. Penekanan disana
sini memakai bahasa daerah, prokem atau bahasa asing perlu
sekali-sekali dilakukan, tidak melulu menggunakan bahasa resmi agar
suasana mengajar terasa lebih menyenangkan.
Selain itu gaya mengajar guru juga ditandai dengan ekspresi bahasa tubuh ketika mengajar. Guru
yang atraktif tentu lebih menarik dan menyita perhatian siswa sehingga
betah berada di dalam kelas. Kesemua unsur pembentuk gaya mengajar
seorang guru tersebut diharapkan dapat menciptakan suatu pembelajaran yang bermakna, menarik dan menyenangkan terutama bagi siswa.
Demikian informasi seputar gaya mengajar guru yang dapat kami bagikan, semoga bermanfaat.
Salam Perjuangan Guru
( Sumber : viva.co.id)
Tags:
BERITA