Jakarta, Kemendikbud
--- “Jangan remehkan kreativitas guru. Jangan pesimis. Kita harus
optimis,” tegas Direktur Guru dan Tenaga Kependidikan (Dirjen GTK)
Sumarna Surapranata. Hal itu diungkapkannya terkait kemampuan guru
berkreasi dalam menciptakan kegiatan yang mendukung Penguatan Pendidikan
Karakter (PPK). Ia mengatakan, berbagai kegiatan di dalam maupun di
luar kelas bisa diciptakan guru untuk melaksanakan kegiatan-kegatan PPK.
Pranata
mencontohkan, dalam mengenalkan nilai-nilai nasionalisme, guru bisa
membawa siswa ke museum. Di museum, guru bisa memperkenalkan sejarah,
benda-benda pusaka, atau budaya secara langsung, tidak hanya melalui
foto yang biasanya terjadi di dalam kelas. Penerapan PPK di sekolah
memberikan ruang kepada guru untuk berkreasi.
Kreativitas
guru dalam membuat berbagai kegiatan PPK juga tidak terbatas pada mata
pelajaran yang diampunya. Guru Bahasa Indonesia, misalnya, bisa saja
mengajarkan siswa bagaimana cara bercocok tanam yang baik, karena ia
hobi dan ahli bercocok tanam. Dalam hal ini, guru SD memiliki kelebihan
dalam ruang berkreasi, karena pola belajar mengajar di SD berdasarkan
Kurikulum 2013 adalah tematik.
Contoh
sederhana lain, guru juga bisa memanggil tukang cilok ke yang kerap
berjualan di depan sekolah untuk menjadi sumber belajar di kelas. Siswa
bisa belajar kemandirian dan kewirausahaan dari tukang cilok yang akan
berbagi pengalaman mengenai persiapan berdagang, penjualan, hingga
menghitung hasil, dan bagaimana dia bisa bertahan hidup dari berjualan
cilok.
Bagi
sekolah yang berada di daerah, guru bisa saja membawa siswa ke
lingkungan alam seperti hutan. Di sana siswa bisa ditugaskan untuk
mempelajari jenis-jenis hewan dan tumbuhan yang terdapat di hutan.
Pranata mengingatkan agar guru tidak terpaku pada pembagian antara
intrakurikuler, kokurikuler, dan esktrakurikuler. Sekolah dan guru bisa
lebih bebas berkreasi menciptakan kegiatan dalam proses
belajar-mengajar. Kegiatan-kegiatan yang diciptakan guru dalam
melaksanakan Penguatan Pendidikan Karakter (PPK menjadi salah satu tugas
guru yang bisa dikonversi ke dalam jam tatap muka untuk memenuhi beban
kerja guru.
Kemendikbud
melalui Ditjen Guru dan Tenaga Kependidikan juga telah memberikan
pelatihan kepada guru untuk meningkatkan kreativitasnya terkait
penerapan PPK di sekolah. “Kreasi itu kita ajarkan, tetapi kreasi
sendiri lebih hebat,” ujar Pranata.
Ia
menuturkan, secara total ada sekitar 15-ribu hingga 20-ribu guru pada
jenjang pendidikan dasar dan menengah di seluruh Indonesia yang telah
mengikuti pelatihan PPK. Ditjen GTK juga telah memberikan sekitar 2.000
modul PPK untuk guru. Semua modul tersebut dikembangkan sesuai dengan
lima nilai utama karakter prioritas dalam PPK, yaitu religius,
nasionalis, integritas, gotong-royong, dan mandiri. Modul-modul tersebut
bisa diunduh secara daring melalui laman http://tendik.kemdikbud.go.id atau http://cerdasberkarakter.kemdikbud.go.id . (Desliana Maulipaksi)
Sumber : https://www.kemdikbud.go.id/main/blog/2017/06/ini-contoh-kreativitas-guru-dalam-penguatan-pendidikan-karakter
Tags:
BERITA