Kurikulum Merdeka telah diimplementasikan oleh lebih dari 140 ribu sekolah sejak diluncurkan 2022 lalu. Kurikulum Merdeka dikembangkan dalam rangka mendukung pemulihan pembelajaran ini dinilai lebih fleksibel, berfokus pada materi esensial, dan memberikan ruang lebih besar kepada pengembangan karakter dan kompetensi peserta didik.
Kurikulum Merdeka bukan sekedar perubahan dokumen dan administrasi, tetapi lebih kepada peningkatan kualitas belajar peserta didik dan meningkatkan kualitas hubungan guru dengan para peserta didiknya
Hal ini pun yang dirasakan oleh Taman Firdaus seorang Guru dari SMAN 1 Kota Bima Provinsi Nusa Tenggara Barat. Ia mengungkapkan bahwa dengan menerapkan Kurikulum Merdeka, pembelajaran yang berlangsung di sekolah menjadi lebih bermakna.
“Dengan penerapan Kurikulum Merdeka, guru menjadi lebih leluasa untuk merencanakan pembelajaran yang bermakna pada murid,” ungkapnya dalam Webinar Silaturahmi Merdeka Belajar (SMB) dengan topik “Kurikulum Merdeka, Pembelajaran Berkualitas bagi Semua”, Kamis (26/1).
Dengan prinsip-prinsip yang ada pada Kurikulum Merdeka seperti memerdekakan, memberdayakan, dan menguatkan kolaborasi, menjadi sebuah wadah atau ruang bagi guru untuk merencanakan pembelajaran yang berlandaskan dari kebutuhan nyata para peserta didik.
“Jadi, di sini bukan soal sekadar bagaimana memerdekakan murid dalam belajar, tetapi bagaimana seorang guru itu dapat berdaya terlebih dahulu dalam merencanakan rancangan pembelajaran yang bermakna,” katanya.
Ia pun menceritakan bahwa memang membutuhkan waktu bagi para pendidik untuk melakukan pemetaan dan kebutuhan belajar murid.
Bagi para guru membutuhkan waktu tersendiri, khususnya untuk melakukan pemetaan dan kebutuhan belajar murid. Sehingga dengan asesmen awal yang sederhana dan dengan pertanyaan-pertanyaan yang sederhana, informasi yang didapatkan oleh guru akan bermakna dalam memberikan layanan pembelajaran yang berdiferensiasi bagi murid sesuai dengan kebutuhan belajarnya,” ucapnya.
Ia pun memberikan penekanan bahwa Kurikulum Merdeka merupakan konsep penyederhanaan konten.